Gu@Lende penyebutan gula aren yang berasal dari petani gula aren Desa Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala , mencoba peruntungan di pasar-pasar modern dengan meninggalkan cara konvensional dalam memasarkannya. Suari salah seorang petani gula aren yang memulai mencoba peruntungan dengan menjual menggunakan jejaring sosial dan sejumlah pameran yang telah diikuti produk Gu@lende.
Suari menyebutkan Gu@Lende sudah dipasarkan di PesonaMart yang berada di Makassar yang merupakan sebuah toko yang dibentuk oleh Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan wilayah Sulawesi (BPSKL). Selain itu pula juga di pasok ke Hotel Jazz Palu,”Ini baru langkah awal yang saya lakukan sehingga kedepan bisa lebih luas lagi jejaring pemasarannya,”Harapnya.
Ia menambahkan produk-produk Gu@Lende akan terus dikembangkan tak sekedar gula batok saja akan tetapi akan dikembangkan hingga pada produk yang kerab masyarakat mengenalnya dengan produk gula semut.
Namun demikian dalam mengembangkan pemasaran Gu@Lende bukan tak memiliki tantangan dan hambatan mengingat tak sedikit pula yang mengusahakan produk ini. Akan tetapi Suari bersama mitranya Relawan Orang dan Alam terus mencoba berbagai strategi untuk memasarkan produk-produk daerah dampingan mereka.
“Selama ini atas pendampingan lembaga ROA kami mulai untuk mengembangkan produk gula aren dengan cara memasarkan dengan menggunakan teknologi informasi dan harapannya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dolago Tanggunu dapat pula mensuport peralatan yang dapat meningkatkan pengelolaan produk gula aren asal Desa Lende,”Ungkap Suari.
Suari menyampaikan harga jual dari Gu@Lende jelas tidak merobek kantong celana atau dompet para pembeli alias masih terjangkau. Harga Gu@Lende sedikit agar bervariasi mulai dari Rp.25.000 hingga Rp.50.000 dan untuk memesannya juga sangat mudah karena telah dibantu dipasarkan oleh lembaga pendamping di Kota Palu.
Dan untuk memenuhi kebutuhan pasar kedepan, ia bersama pendamping dan KPH Dolago Tanggunu akan menyatukan sejumlah petani gula aren dalam sebuah wadah atau kelompok pengelola gula aren sehingga keberlanjutan produksi gula bisa terjaga.”Dengan membangun kelompok yang kuat saya yakin kami bisa menembus pasar yang lebih luas lagi,”Ujar Suari Optimis.