Jika menuju Kabupaten Donggala atau dari Donggala menuju Kota Palu, Anda akan melihat sejumlah lapak-lapak mangga milik warga setempat, beberapa jenis mangga bisa ditemukan di lapak-lapak itu seperti mangga gole, mangga gadung dan mangga madu yang dijual dengan harga yang bervariasi.
Berlimpahnya mangga menarik perhatian Sumarmi agar mangga tak sekedar jualan buah mangga akan tetapi bisa menjadi olahan lainnya seperti sirup dan dodol berbahan baku buah mangga. Sumarmi bersama perempuan dari Desa Loli Pesua dan Loli Saluran Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala bersepakat agar potensi mangga yang dimiliki bisa memiliki nilai tambah lebih dari sekedar menjual buah mangga saja.
“Potensi mangga di daerah ini cukup melimpah, sayang jika tidak memanfaatkan menjadi olahan yang memiliki nilai tambah lebih dan menjadi salah satu produk yang dapat dikerjakan oleh kelompok perempuan menjadi sebuah industri rumahan,”Ujarnya.
Bersama perempuan, Sumarmi akhirnya memberikan pelatihan sekaligus praktek pembuatan sirup dan dodol berbahan baku mangga yang sangat mudah didapatkan dari wilayah Loli Pesua dan Loli Saluran. Alhasil dari pelatihan dan praktek langsung tersebut berhasil membuat sirup dan dodol mangga.
“Saya berharap hasil dari pelatihan sekaligus praktek pembuatan sirup dan dodol mangga bisa dikembangkan perempuan di Loli Pesua dan Loli Saluran bisa menjadi usaha untuk mengembangkan ekonomi serta menembus pasar termasuk menjadi kebanggaan masyarakat kita untuk memanfaatkan sekaligus menikmati produk buatan sendiri,”pesannya.
Produk sirup dan dodol mangga yang dibuat oleh kelompok perempuan di dua desa tersebut direncanakan akan dikelola bersama badan usaha milik desa setempat.