Palu-Dua Kelompok Daerah Perlindungan Laut (DPL) dan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah, sepakat bekerjasama dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman konservasi Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut dan perlindungan wilayah Key Biodiversity Area Perairan Balantak Kabupaten Banggai dalam bingkai pembangunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K)Sulawesi Tengah.
Mochammad Subarkah direktur Relawan Orang dan Alam (ROA) mengatakan latar belakang kerjasama tersebut didasari wilayah Perairan Balantak memiliki jenis keragamanhayati yang cukup tinggi, terdapat diantaranya Penyu , Hiu, dan beberapa jenis terumbu karang, ikan karang dan lamun dan menjadi lintasan ikan paus serta lumba-lumba.
“Keragamanhayati yang tinggi itu tak lepas dari ancaman yang tinggi pula, praktik overfishing dan destructive fishing merupakan ancaman utama bagi kelangsungan keragamanhayati di KBA ini. Untuk mengurangi tingkat ancaman bagi keragamanhayati di KBA perairan Balantak, pada tahun 2017 hingga 2019 melalui dukungan pendanaan RIT CEPF Burung Indonesia, ROA telah memfasilitasi identifikasi, perumusan dan penetapan DPL di Kelurahan Talang Batu dan Desa Luok di Kecamatan Balantak,”ujarnya, Minggu (1/09/2019) di Palu.
Subarkah menjelaskan keberadaan dua kelompok DPL tersebut menjadi bagian penting dalam melakukan perlindungan dan pemanfaatan serta pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang berkelanjutan. Namun demikian peran para pihak juga sangat dibutuhkan untuk secara bersama-sama sehingga ROA memandang perlu memfasilitasi para pihak untuk saling bekerjasama dan berkoloborasi dalam proses perlindungan maupun pemanfaatan dan pengelolaan wilayah pesisir dan laut.
“Peran para pihak itu kemudian diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman antara kelompok DPL Tanjung Saro Kelurahan Talang Batu dan Kelompok DPL Fajar Indah Desa Luok Kecamatan Balantak dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah,”Ungkap Subarkah.
Moh Edward O Yusuf S.Pi, M.Sc, Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi apa yang telah dibangun selama ini oleh masyarakat dalam membangun kelompok untuk melakukan perlindungan dan pemanfaatan serta pengelolaan termasuk mengawasi wilayah pesisir dan laut untuk menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Ada keterkaitan dan keterhubungan antara visi misi Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah dimana dua kelompok ini memiliki program yang berkaitan dengan nilai-nilai konservasi dan kami pun memiliki visi pembangunan berkelanjutan dan misi meningkatkan upaya konservasi,bila dikelola dan dimanfaatkan secara bijaksana, laut akan menyediakan kedaulatan pangan, energi dan penyediaan lapangan kerja serta yang terpenting adalah kualitas lingkungan tetap terjaga khususnya ekosistem wilayah pesisir dan laut”urai Edward.