• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Minggu, Desember 3, 2023
ROA
  • Login
  • Home
  • Publikasi
    • Infografis
  • Dukung Kami
    • Pengurangan Resiko dan Mitigasi Bencana
    • Penguatan Ekonomi dan Pasar Berkelanjutan
    • Kehutanan dan Lingkungan
  • Kampanye
    • Video
  • News Centre
    • Artikel
  • Webinar
No Result
View All Result
ROA
  • Home
  • Publikasi
    • Infografis
  • Dukung Kami
    • Pengurangan Resiko dan Mitigasi Bencana
    • Penguatan Ekonomi dan Pasar Berkelanjutan
    • Kehutanan dan Lingkungan
  • Kampanye
    • Video
  • News Centre
    • Artikel
  • Webinar
No Result
View All Result
ROA

Bersama UNDP, ROA Luncurkan Program Padat Karya

Subarkah by Subarkah
Rabu, 21 November 2018
in Publikasi
0
IMG-20181121-WA0014-1

CASH FOR WORK – Para penerima program Cash for Work atau padat karya saat melakukan pembersihan dan pembongkaran salah satu rumah warga yang menjadi korban gempa di jalan Metuji, Desa Lolu, Sigi

PALU, – United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan PBB untuk Pembangunan bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Relawan untuk Orang dan Alam (ROA) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meluncurkan program Padat Karya dan Bantuan Non Tunai.
Dalam keterangan tertulis, program Padat Karya merupakan pemberian bantuan dana tunai sebagai bayaran dari pekerjaan membersihkan reruntuhan bangunan akibat bencana tsunami dan gempa bumi yang melanda Sulteng.
“Pembersihan reruntuhan merupakan salah satu bagian terpening dari operasi bantuan atas bencana. Tindakan yang segera kami lakukan terkait tata kelola reruntuhan dan infrastruktur adalah dengan memprioritaskan daerah-daerah
penerima bantuan kemanusiaan,” tutur UNDP Indonesia Country Director Christophe Bahuet.
UNDP rencananya menggelontorkan dana senilai 1,4 juta dollar AS atau senilai Rp 21,2 miliar (kurs Rp 15.200 per dollar AS). Program Padat Karya dan pemulihan merupakan program yang bertumpu pada pengalaman UNDP dalam merekonstruksi Nepal pasca gempa, serta Filipina yang diterjang badai Pablo pada 2012.
“Kami harapkan program ini membantu para warga untuk segera pulih,” tambahnya.
Direktur ROA sekaligus penanggungjawab proyek Padat karya, Moch. Subarkah mengatakan, ROA mendapatkan tugas menjalankan program tersebut di desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
“Saat ini program Cash for Work atau yang lebih akrab disebut padat karya sudah berjalan di desa Lolu dengan melibatkan 100 orang pekerja yang semuanya merupakan warga desa Lolu yang menjadi korban gempa,” kata Subarkah.
Subarkah yang akrab disapa Abal ini mengatakan, program padat karya yang dijalankan ROA di desa Lolu fokus melakukan pembersihan reruntuhan bangunan yang rusak, bahkan ada beberapa rumah yang dibongkar karena sudah rusak parah dan hancur.
“Program ini tentu memberikan manfaat yang cukup besar bagi para korban, sebab selain bangunan rumah mereka yang dibersihkan, mereka yang juga menjadi korban mendapatkan upah dari pekerjaan tersebut,” ujarnya.
Abal juga menambahkan bahwa para pekerja terdaftar dalam BPJS ketenagakerjaan, sehingga jika terjadi kecelakaan kerja mereka bisa mendapatkan jaminan kecelakaan kerja (JKK) dari BPJS.
Sementaraitu Kepala Desa Lolu, Tarmin mengapresiasi apa yang dilaksanakan oleh UNDP bekerjasama dengan ROA Sulteng.
Menurutnya, setelah bencana gempa bumi yang terjadi 28 September 2018 lalu, sebagian besar warganya kehilangan mata pencaharian, sementara kebutuhan hidup mereka cukup banyak.
“Selaku Kepala Desa, saya mengucapkan terimakasih banyak, sebab dengan adanya program padat karya ini warga saya bisa terbantu dan bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya,” ujarnya.
Tarmin menambahkan, bahwa 90 persen bangunan rumah di Desa Lolu mengalami rusak berat bahkan ada yang hancur. Warga tentunya tidak dapat membersihkan sendiri reruntuhan rumahnya tanpa bantuan warga lainnya, sehingga dengan adanya program padat karya, reruntuhan rumah bisa dibersihkan bahkan dibongkar.
“Program ini sangat membantu kami di Desa Lolu, selain reruntuhan bangunan rumah kami sudah di bersihkan dan bahkan dirobohkan, warga kami juga mendapatkan upah,” kata Tarmin.
Sumar Yono (47) warga RT 6 Desa Lolu mengaku sangat terbantu dengan program padat karya yang diluncurkan UNDP bekerjasama dengan ROA Sulteng, sebab tanpa adanya bantuan tersebut, bangunan rumahnya yang hancur tidak bisa dibersihkan.***
Tags: Cash for workCFWgempapadat karyasigiUNDP
Previous Post

Kerjasama NTFP-EP Indonesia – ROA (2017-2020)

Next Post

Program cash for work

Next Post
7cea2af9-997c-4523-88b1-20eb1d520c22

Program cash for work

Current Month

december, 2023

No Events

Info Gempa
Lihat Selengkapnya

Fokus Kami

  • Perhutanan Sosial dan Mitigasi Perubahan Iklim
  • Penguatan Ekonomi dan Pasar Berkelanjutan
  • Pendidikan dan Pendampingan serta Pengembangan Kapasitas Komunitas
  • Pengurangan Resiko dan Mitigasi Bencana
  • Artikel
  • Video
  • Publikasi
  • Resolusi

© 2021 Relawan Orang dan Alam Sulawesi Tengah

No Result
View All Result
  • Home
  • Publikasi
    • Infografis
  • Dukung Kami
    • Pengurangan Resiko dan Mitigasi Bencana
    • Penguatan Ekonomi dan Pasar Berkelanjutan
    • Kehutanan dan Lingkungan
  • Kampanye
    • Video
  • News Centre
    • Artikel
  • Webinar

© 2021 Relawan Orang dan Alam Sulawesi Tengah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
X
X